Mencari Teman 17
Bertemu Kawanan Monyet
Mencari saruang memang tidak mudah apalagi kami mencari dengan terburu-buru, sehingga tidak fokus. Kami memutuskan berhenti mencari saruang meskipun belum mendapat satupun, karena tujuan kami mencari saruang hanya untuk bersenang-senang sambil menunggu ada burung yang tersangkut di jala kami. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke tempat kami memasang jala.
Kami jalan beriringan sambil bercanda dan saling menggoda, kami juga tidak merasa risih meskipun setengah baju kami basah. Kebiasaan kami memang bermain air dan lumpur, jadi leadaan kami sekarang adalah hal yang biasa. Kami sudah dekat dengan tempat kami memasang jala, saat tiba-tiba Sulhan yang berjalan di depan sendiri berhenti mendadak dan kamipun saling bertubrukan.
Kami tertawa bersama karena jatuh dan saling menindih, tetapi aku sedikit kasihan pada Sulhan yang berada di bawah sendiri, ia duduk dengan mengelus lututnya setelah kami semua bangkit dan bergeser agar tidak lagi menindih badan Sulhan yang jatuh tengkurap di bawah sendiri.
"Sakit, ya?" tanya Irpan sambil melihat lutut Sulhan.
Sulhan mengangguk sambil terus mengelus lututnya.
"Untung tidak luka," kata Irpan lagi.
"Ye, kamu, doakan lututku luka, ya?" jawab Sulhan sambil menoyor kepala Irpan.
Di saat Irpan dan Sulhan saling debat, aku dan Ririn hanya melihat mereka yang saling menoyor kepala. Mereka berdua memang seperti Tom dan Jeri di film kartun selalu saja bertengkar dan saling menjahili, meskipun begitu tidak sampai kelahi sungguhan. Disaat aku masih memperhatikan teman yang bertengkar tiba-tiba aku mendengar suara monyet.
Suara monyet di atas pohon membuat kami semua terdiam dan mencari asal suara. Kami melihat ke arah pohon lay yang ada di dekat kami, pohon itu sedang berbunga dan mengeluarkan bau harum. Kami semua terkejut saat mengetahui ada kawanan monyet bertengger di dahan pohon lay itu. Meskipun kami terbiasa melihat monyet, akan tetapi kami baru kali ini bertemu monyet dalam jumlah banyak dan sangat dekat dan itu membuat kami sedikit takut.
Lalu aku berbisik pada Ririn yang duduk di dekatku, "Rin, gimana, ini? aku takut,"
Mendengar pertanyaanku Ririn menoleh padaku dan menjawab, "Aku juga takut, Dan,"
bersambung ....
Komentar
Posting Komentar