Mencari Teman 16
Dingin
Aku kibas air sungai dengan kaki sekencang mungkin sehingga air sungai muncrat kemana-mana. Apa yang kulakukan membuat teman-teman kepuncratan air dan sedikit basah dan melihat itu aku menambah tenaga untuk mengibaskan kaki di air sungai.
Baju bagian depan mereka terlihat basah saat aku menghentikan kakiku dan tak lama mereka ikut turun sungai. Maka kami semua bermain air dan saling mengibaskan kaki ke air puncratan air mengenai badan kami. Baju kami menjadi basah, tetapi kami belum ingin menghentikan kesenangan. Bagi kami bermain air adalah hiburan yang menyenangkan dan juga menyehatkan, iya kan?
Di tengah permainan aku berseru pada teman-teman, "Tadi aku lihat ada seruang, lo," mendengar perkataanku, teman-teman menghentikan permainan.
"Ayo, kita cari!" ajak Sulhan sambil membungkukkan badannya, "Kamu lihat di sebelah mana, Dan?" tanya Sulhan sambil melangkah pelan dengan badan masih membungkuk.
"Ayo kita cari, kalau tidak dapat ayo kita cepat lihat jala kita," ajak Irfan.
Akhirnya kami menghentikan permainan dan lanjut mencari saluang. Kami semua menyusuri pinggiran sungai dengan melangkah pelan dan membungkukkan badan. Perlahan-lahan agar air sungai tidak terlalu beriak. Jika kami tidak hati-hati maka air akan beriak dan itu membuat saruang lari menjauh.
Saruang memang lambat gerakannya, akan tetapi warna kulitnya yang mirip warna lumpur membuatnya sulit dicari. Saruang juga bisa meyusup ke dasar lumpur dan sembunyi di sana. Kadang saat mencari saruang kami mengorek dasar sungai dengan kayu, saat lumpur memburak maka saruang mau keluar dan memperlihatkan diri. Hanya saja air sungai menjadi keruh jadi tetap saja sulit menangkap saruangnya.
Cukup lama kami berusaha mencari keberadaan saruang, namun, kami tidak menemukannya. Hingga akhirnya aku menyerah dan mengajak teman-teman kembali ke tempat merenggek, "Ah, endak ada, ayo kita lihat jala!" ajakku pada mereka lalu aku naik ke pinggir sungai.
Teman-teman mengikutiku, mereka semua lantas naik ke pinggir kali. Kemudian kami bersama-sama meninggalkan sungai dan bermaksud melihat jala kami. Mungkim larena capek kami berjalan dengan diam, aku sedikit kedinginan. Bisa jadi teman-teman juga merasakan dingin.
bersambung ....
Komentar
Posting Komentar