MENCARI TEMAN
Episode 2
Aku mencari teman-teman melewati jalan setapak dikebun. Jalan ini merupakan jalan pintas untuk cepat sampai di rumah Pak Arif. Aku ingin cepat bertemu mereka dan mengajaknya mencari burung. Tidak terlalu lama berjalan, akupun sudah mendengar suara teman-teman tertawa, dalam hati aku bersorak. Dengan semangat aku berlari menuju rumah Pak Arif yang juga sudah terlihat.
Sampai di sana terlihat teman-teman sudah banyak, mereka bergerombol mengelilingi meja bundar yang ada diteras dan satu sari mereka memegang handphone. Pasti mereka bermain game Free Fire yang sekarang ini lagi kami sukai. Melihat hal itu aku lebih bersemangat dan spontan memanggil teman-teman, "Sulhan, Irfan, Ririn!" seruku sambil mendekat.
Mendengar panggilanku mereka menoleh, tetapi hanya sebentar, kemudian mereka kembali fokus pada handphone milik teman. Aku mendekat dan berharap mereka mau mendengar ajakanku, "Han ... ayo merenggek burung!" ajakku pada Sulhan.
Mendengar ajakanku, Sulhan menjawab tanpa menoleh padaku, "Merenggek di mana, Dan? males, ahh," tolak sulhan sambil tetap memperhatikan game yang dimainkan oleh La Irfan.
Mendengar jawaban Sulhan, aku tidak menyerah kali ini aku mengajak Ririn dan Rehan, "Rin, Han, ayo! kalian ikut aku apa endak? nanti kalau dapat kita jual untuk beli bakso," bujukku pada mereka berdua.
Tampak mereka berfikir dan tiba-tiba Irfan bersorak, "Ayo!! ... kita merenggek saja," ucapnya sambil mengotak-atik handphone miliknya, rupanya tadi dia mematikan handphone lalu mengantonginya.
Mendengar ajakan dari Irfan, mau tidak mau teman yang lain mengikuti, toh tidak ada lagi yang mereka tonton jika pemilik Handphone tidak lagi memainkannya.
"Kita merenggek di mana, Dan?" tanya Irfan dengan penuh semangat. Aku tahu Dia suka baksao seperti aku, makanya mendengar kata bakso anak itu langsung setuju dengan ajakanku.
"Bagaimana kalau di kilo sepuluh, kata pamanku di sana masih banyak burung Pentet," sahut Rehan tidak kalah semangatnya dari Irfan.
"Kamu sudah membawa jala, Dan?" kali ini Ririn tanya padaku dwngan antusias dan akupun mengangguk.
"Aku setuju usul Rehan, kita merenggek di kilo sepuluh, aku sudah bawa jala," aku menjelaskan dengan riang. "Tapi lewat mana?" lanjutku.
"Bagaimana kalau lewat jalan setapak di belakang perumahan Inarta," jawab Sulhan.
"Bukannya enak lewat jalan raya, enak dan ramai?" sahut Ririn.
"Jalan setapak saja, lebih dekat," kali ini Rehan memberi usul.
"Setuju!!...," kami berempat menjawab dengan serempak.
"Ayo, kita berangkat!" lanjut Sulhan sambil berdiri dan melangkah keluar dari halaman rumah Pak Arif.
Dan kamipun mengikuti Sulhan dibelakangnya dan kamipun berangkat. Berlima kami berencana merenggek burung dan semoga mendapat burung Pentet yang harganya agak mahal.
* Merenggek=mencari burung dengan cara membentangkan jala/ jaring dan ujung-ujungnya diikat didua pohon yang tinggi. Saat burung melintasi jala maka dia akan tersangkut kemudian bisa ditangkap.
Free fire = nama permainan/game di handphone
Balikpapan, 6 September 2021
Komentar
Posting Komentar