Langsung ke konten utama

Review

Tugas_ODOP
#Tema_Bebas

Nama buku  : Kota Kertas
Penulis         : John Green
Tebal             : 360 halaman
Penerbit       : PT. Gramedi Pustaka
ISBN              : 978-602-03-0858-6
EISBN            : 978-602-03-3857-6

Blurb

Margo Roth Spiegelmen dan Quentin Jacobsen adalah anak yang tumbuh bersama sebagai tetangga dan sahabat.

Margo menyukai petualangan dan sering bepergian sendiri, tetapi tidak dengan Quentin. Hingga suatu hari menjelang hari kelulusan Sekolah Menengah Atas, Margo kembali pergi dari rumah tanpa izin orangtuanya.

Awalnya Quentin tidak mempermasalahkan, tetapi setelah beberapa hari Margo tak kunjung pulang, Quentin mulai gelisah dan mencari petunjuk.

Quentin mendapat petunjuk, kali ini Margo pergi ke kota Agloe. Memerlukan dua puluh dua jam perjalanan untuk sampai ke kota itu.

Quentin mengajak tiga temannya untuk mencari Margo, melewati acara wisuda sekolah mereka memulai perjalanan. Berbekal tekat dan kekompakan mereka berempat menaiki minibus hadiah ayah Quentin atas kelulusannya.

Perjalanan menantang selama dua puluh jam sangat menarik untuk diikuti. Bahkan di sana Quentin berhasil mengungkapkan perasaannya terhadap Margo dan gadis itu bisa bercerita tentang keinginannya untuk berpetualang.

Review

Buku ini menceritakan kehidupan remaja di Orlando, Florida. Kisah persahabatan: Margo Roth spiegelmen, Quentin Jacobsen, Radar, Ben, Cassie, dan Lecey.

Margo adalah tokoh yang sangat mengesankan, jiwa petualang membawanya pergi ke kota Agloe, dua puluh dua jam perjalanan dari Orlando. Quentin mengajak teman-temannya mencari keberadaan Margo yang diduga berada di Kota Kertas.

Alur cerita ini lambat sehingga pembaca bisa mudah mengerti dan bisa menikmati cerita petualangan tokoh-tokoh yang ada di cerita ini.

Dalam cerita ini banyak berisi puisi dan kalimat bijak, ada tiga yang sangat berkesan untuk saya.

Kau akan pergi ke Kota-Kota Kertas
Dan kau tak kan pernah kembali lagi
(halaman 172)

"Margo bukan keajaiban. Dia bukan petualangan. Dia bukan sosok yang luar biasa dan berharga. Dia hanya seorang gadis"
Isi hati seorang pemuda terhadap gadis yang dikagumi.
( halaman 229)

Pada malam hari di parkiran Agloe ini, Setelah berciuman, dahi kami bersentuhan, saat kami menatap satu sama lain, ya, aku melihat dia dengan jelas di kegelapan retak ini.
(halaman 351)

Secara keseluruhan cerita ini menarik. Ada banyak pesan moral, khususnya untuk remaja yaitu; mandiri, disiplin, dan saling membantu antar teman. Cerita ini saya rekomendasikan untuk remaja 16++.

Saya memberi rating 9/10


Balikpapan, 4 September 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[6/11/2021 20:45] PB Raka Sena: Saya ingin bicara. [6/11/2021 20:45] PB Raka Sena: Saya makin lelah dengan keberadaan saya di penulisan. [6/11/2021 20:45] PB Raka Sena: Jika memang keberadaan saya di penulisan menjadi masalah untuk orang lain, saya akan mundur dengan segera. [6/11/2021 20:47] PB Raka Sena: Terkait siapa pun saya, mohon jangan mencari tahu terlalu banyak. Agama saya, masa lalu saya, status saya rasanya bukan hal penting untuk Teman-teman. Cukup kenali saya sebagai Raka Sena. [6/11/2021 20:47] PB Raka Sena: Jika selama mengenal saya pernah melukai ataupun merugikan Teman-teman, saya mohon maaf. [6/11/2021 20:49] PB Raka Sena: Fabula Publisher bermasalah di hari terakhir pendaftaran. Setelah posting PO kedua Kafaah banyak bermunculan orang-orang yang saya komunikasi pun tidak. [6/11/2021 20:49] PB Raka Sena: Saya merasa tidak merugikan mereka. [6/11/2021 20:50] PB Raka Sena: Fabula Diskusi mengundang member secara terbuka. [6/11/2021 20:50] PB Raka Sena: Saya tidak tahu s...

Panggil Aku Ramadan

Part 2 Seorang ibu duduk dengan terkantuk-kantuk sambil memegang keranjang kecil di pangkuannya. Keranjang berisi sayur-mayur, tahu, tempe, juga sebungkus ikan asin biji nangka. Ibu itu terbangun ketika tib-tiba sopir mengerem secara mendadak. Bahkan keranjang yang dia pegang hampir menindih si anak kecil yang duduk di sebelahnya. Ibu itu menoleh pada anak itu, "Kamu sendirian? Mau ke mana?" tanyanya. "Dari pasar, Cil. Ini mau ke sekolah," jawab anak tersebut.  Empat ibu-ibu naik ke taksi yang mereka tumpangi, salah satunya duduk di sebelah kiri anak tersebut. Sekarang anak itu terjepit diantara dia ibu yang sama-sama memangku bawaan banyak. Sopir taksi kembali melajukan kendaraan. Kali ini sang laju taksi lebih cepat dari sebelumnya.  Jumlah penumpang telah mencapai delapan orang. Bahkan, sekarang taksi telah dipenuhi dengan berbagai macam bawaan penumpang. Bahkan, ada  dua karung bertumpuk di dekat pintu taksi, entah apa isi karung itu. Taksi melaju dengan kencang...

Rahasia Gunung Semeru

Part VII Pria itu menerima gulungan kain dengan hormat, dia juga membungkukkan badannya saat menerima gulungan itu dan perlahan membukanya. Sesaat pria itu melihat Sans dan menarik nafas panjang sebelum mulai membaca dia berkata, "Ini peninggalan Empu Bameswara Tirtayasa  ditulis pada masa Khadiri. Tulisan ini memakai Bahasa Jawa Kuno dengan huruf Kuadrat." tentu saja Tuan sudah lupa. "Lupa?" tanya Sans tidak mengerti. "Kala itu, Tuan adalah panglima kami, junjungan kami, panutan kami, juga pengayom kami," jelas pria itu. "Thihita Ka Rana. Itu selalu Tuan ajarkan pada kami," lanjutnya. Dahi Sans mengernyit, dia sama sekali tidak mengerti. Namun, dia menunggu penjelasan pria itu. "Sikap hidup yang seimbang antara memuja Tuhan dengan mengapdi pada sesama manusia serta mengembangkan kasih sayang pada alam dan lingkungan. Jadi selain hidup rukun dengan sesama manusia, masyarakat juga diajarkan rukun dengan alam," itu yang selalu...