Langsung ke konten utama

Pembuatan Vidio Tugas PJOK

Pembuatan Vidio Tugas PJOK


Kesabaran memang harus dilipat gandakan jika menghadapi anak-anak seperti mereka. Hal-hal sepele saja bisa menjadi bahan candaan dan ledekan antar teman hingga proses pembuatan vidio  sering terhenti. 

Pembuatan vidio untuk tugas mata pelajaran PJOK kelas lll sudah selesai dan sekarang giliran kelas lV. Anak kelas lV ada tujuh orang, semoga bisa selesai dan  tidak banyak mengulang seperti anak kelas lll.

Untuk kelas lV mereka ditugaskan mempraktekan gerakan lompat peti dan karena tidak ada peti maka saya menyiapkan kotak kardus bekas tempat mi instan. Kotak saya siapkan di tengah halaman dan saya meminta salah satu dari mereka mempraktekan. 

Giliran pertama yang melakukan gerakan lompat adalah Halima gadis kecil berperawakan tinggi kecil, kulit gelap dan suaranya yang kecil melengking. Dia anak yang rajin meskipun kadang saya dibuat gemas dengan pembawaannya yang lamban. Semoga kali ini dia bisa bergarak dengan lincah.

Betul saja gerakannya yang lamban membuatnya sulit mempraktekan gerakan lompat peti. Sungguh menggelikan saat di suruh melompati peti sebanyak 10x, dia hanya melangkah bolak-balik seperti orang berjalan biasa. Tak ayal tingkahnya membuat semua temannya tertawa sambil meledeknya, walaupun sudah saya beri contoh tetap saja Halima tidak bisa mempraktekan.

Saya sungguh heran mengapa gerakan melompati peti saja dia kesulitan dan akhirnya dia menyerah. Dia meminta lainnya terlebih dahulu dan kini La Dani akan mempraktekan. Gerakan itu. Anak laki-laki yang memang suka petualang itu dengan mudah mempraktekan, meskipun diganggu oleh teman-temannya.

Gerakan La Dani yang lincah saat melompati kotak mi instan terlihat bagus di vidio dan berdurasi tidak lebih dari dua menit untuk 10x lompatan. Sorak sorai anak-anak terdengar nyaring saat saya katakan bagus. La Dani juga terlihat bangga karena sudah berhasil mempraktekan dan menyelesaikan tugas mata pelajaran PJOK.

Satu anak selesai dan masih enam lagi yang harus membuat. Sekarang Intan yang saya minta untuk praktek. Gadis kecil lincah dan banyak bicara ini selalu membuat suasana ramai penuh canda tawa. Gadis kecil yang sudah yatim ini tidak pernah kehabisan kata. 

Saya pikir Intan tidak akan kesulitan mengikuti petunjuk dari saya, apalagi sudah ada La Dani yang memberi contoh. Intan bersiap di depan kotak kardus dan seperti dugaanku, dia pasti akan bercanda terlebih dahulu. Dia berhenti bercanda setelah saya menepuk pundaknya, karena jika hanya diberi tahu pakai ucapan dia tidak akan menghiraukan saya.

Setelah saya tepuk pundaknya, diapun berhenti bercanda dan bersiap melompat. Tanpa bercanda  akhirnya Intan bisa menyelesaikan lompatannya dengan baik. Seperti biasa sifatnya yang aktifpun keluar juga setelah saya katakan cukup dan spontan dia berhingkrak melompat sambil teriak, "Hore ... hore ... aku bisa."

Suasana kembali riuh dikarenakan gerakan dan teriakan spontan dari Intan, bahkan teman-temanya ikut melompat-lompat sambil mengikuti teriakan Intan.

Teriakan dan gerakan anak-anak berhenti setelah saya bilang, "Stop!" dengan nyaring.

Anak-anak berhenti dan kembali duduk di kursi panjang dan kalli ini saya panggil Alisa untuk melakukan lompatan. Alisa yang amat pendiam sangat sulit diarahkan. Gerakannya yang lambat seperti Halima juga cengeng. Dia serung kali menangis jika tidak bisa mengerjakan atau melaksanakan tugas dari para guru.

Sifatnya yang sulit diubah ada kalanya menyulitkan saya untuk membimbingnya dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah, bahkan sampai duduk di kelas lV ini dia masih kesulitan jika saya dekte. 

bersambung ....

#oprec9
#tugaspekan5
#pendidikan
#tugasvidio

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[6/11/2021 20:45] PB Raka Sena: Saya ingin bicara. [6/11/2021 20:45] PB Raka Sena: Saya makin lelah dengan keberadaan saya di penulisan. [6/11/2021 20:45] PB Raka Sena: Jika memang keberadaan saya di penulisan menjadi masalah untuk orang lain, saya akan mundur dengan segera. [6/11/2021 20:47] PB Raka Sena: Terkait siapa pun saya, mohon jangan mencari tahu terlalu banyak. Agama saya, masa lalu saya, status saya rasanya bukan hal penting untuk Teman-teman. Cukup kenali saya sebagai Raka Sena. [6/11/2021 20:47] PB Raka Sena: Jika selama mengenal saya pernah melukai ataupun merugikan Teman-teman, saya mohon maaf. [6/11/2021 20:49] PB Raka Sena: Fabula Publisher bermasalah di hari terakhir pendaftaran. Setelah posting PO kedua Kafaah banyak bermunculan orang-orang yang saya komunikasi pun tidak. [6/11/2021 20:49] PB Raka Sena: Saya merasa tidak merugikan mereka. [6/11/2021 20:50] PB Raka Sena: Fabula Diskusi mengundang member secara terbuka. [6/11/2021 20:50] PB Raka Sena: Saya tidak tahu s...

Panggil Aku Ramadan

Part 2 Seorang ibu duduk dengan terkantuk-kantuk sambil memegang keranjang kecil di pangkuannya. Keranjang berisi sayur-mayur, tahu, tempe, juga sebungkus ikan asin biji nangka. Ibu itu terbangun ketika tib-tiba sopir mengerem secara mendadak. Bahkan keranjang yang dia pegang hampir menindih si anak kecil yang duduk di sebelahnya. Ibu itu menoleh pada anak itu, "Kamu sendirian? Mau ke mana?" tanyanya. "Dari pasar, Cil. Ini mau ke sekolah," jawab anak tersebut.  Empat ibu-ibu naik ke taksi yang mereka tumpangi, salah satunya duduk di sebelah kiri anak tersebut. Sekarang anak itu terjepit diantara dia ibu yang sama-sama memangku bawaan banyak. Sopir taksi kembali melajukan kendaraan. Kali ini sang laju taksi lebih cepat dari sebelumnya.  Jumlah penumpang telah mencapai delapan orang. Bahkan, sekarang taksi telah dipenuhi dengan berbagai macam bawaan penumpang. Bahkan, ada  dua karung bertumpuk di dekat pintu taksi, entah apa isi karung itu. Taksi melaju dengan kencang...

Rahasia Gunung Semeru

Part VII Pria itu menerima gulungan kain dengan hormat, dia juga membungkukkan badannya saat menerima gulungan itu dan perlahan membukanya. Sesaat pria itu melihat Sans dan menarik nafas panjang sebelum mulai membaca dia berkata, "Ini peninggalan Empu Bameswara Tirtayasa  ditulis pada masa Khadiri. Tulisan ini memakai Bahasa Jawa Kuno dengan huruf Kuadrat." tentu saja Tuan sudah lupa. "Lupa?" tanya Sans tidak mengerti. "Kala itu, Tuan adalah panglima kami, junjungan kami, panutan kami, juga pengayom kami," jelas pria itu. "Thihita Ka Rana. Itu selalu Tuan ajarkan pada kami," lanjutnya. Dahi Sans mengernyit, dia sama sekali tidak mengerti. Namun, dia menunggu penjelasan pria itu. "Sikap hidup yang seimbang antara memuja Tuhan dengan mengapdi pada sesama manusia serta mengembangkan kasih sayang pada alam dan lingkungan. Jadi selain hidup rukun dengan sesama manusia, masyarakat juga diajarkan rukun dengan alam," itu yang selalu...